BolaBoli - Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, mengenang masa-masa dirinya bekerja sama dengan Gonzalo Higuain di Napoli dulu. Ia menyatakan yakin bisa meraih Scudetto jika saja jasa penyerang asal Argentina itu masih berada di dalam timnya.
Higuain menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang berbahaya di dunia saat membela Il Partenopei dulu. Bermain di Serie A yang dikenal ketat dalam urusan pertahanan, ia masih mampu memboyong sedikitnya 24 gol di tiap musimnya.
Pada musim terakhir, tepat pada masa perdana Sarri di Napoli, Higuain baru benar benar menemukan ketajamannya. Ia berhasil mencatatkan 38 gol dari 42 penampilan di semua kompetisi, membuat Juventus kepincut untuk mengaktifkan klausul pembeliannya.
Dua tahun sudah terlewati, namun Sarri masih menyayangkan keputusan Higuain meninggalkan Napoli pada saat itu. Sebab baginya, Il Partenopei bisa mengakhiri kompetisi dengan gelar di tangan jika sang penyerang andalan masih bertahan.
"Yang saya bisa katakan adalah saya merasa Gonzalo meninggalkan Napoli terlalu cepat," ujar Sarri kepada London Evening Standard.
"Bila dia bertahan untuk satu musim lagi, saya pikir kami bisa berada dalam kondisi yang cukup untuk menjadi juara," lanjutnya.
Sarri lalu menjelaskan bagaimana Higuain punya peranan penting dalam skemanya untuk Napoli. Hal yang membuat Sarri merindukan sosok seperti pemain berumur 30 tahun tersebtu di dalam timnya.
"Higuain adalah bagian dari mekanisme fantastis yang kami ciptakan, kami paham satu sama lain dengan baik. Sinkronisasi yang sempuna dan penyesalan mungkin akan tetap tertinggal pada kami," tambahnya.
"Saya sangat merindukan Higuain. Saya merindukannya karena dia akan terus mencetak gol hingga akhir hayatnya. Dia adalah mesin gol, jackpot secara sistematis dan otomatis," tutupnya.
Kini, Sarri menjabat sebagai pelatih Chelsea dan tengah dihadapkan dengan persoalan mandulnya dua strikernya, Alvaro Morata dan Olivier Giroud. Sedangkan Higuain tampak semakin tajam bersama AC Milan
Higuain menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang berbahaya di dunia saat membela Il Partenopei dulu. Bermain di Serie A yang dikenal ketat dalam urusan pertahanan, ia masih mampu memboyong sedikitnya 24 gol di tiap musimnya.
Pada musim terakhir, tepat pada masa perdana Sarri di Napoli, Higuain baru benar benar menemukan ketajamannya. Ia berhasil mencatatkan 38 gol dari 42 penampilan di semua kompetisi, membuat Juventus kepincut untuk mengaktifkan klausul pembeliannya.
Dua tahun sudah terlewati, namun Sarri masih menyayangkan keputusan Higuain meninggalkan Napoli pada saat itu. Sebab baginya, Il Partenopei bisa mengakhiri kompetisi dengan gelar di tangan jika sang penyerang andalan masih bertahan.
"Yang saya bisa katakan adalah saya merasa Gonzalo meninggalkan Napoli terlalu cepat," ujar Sarri kepada London Evening Standard.
"Bila dia bertahan untuk satu musim lagi, saya pikir kami bisa berada dalam kondisi yang cukup untuk menjadi juara," lanjutnya.
Sarri lalu menjelaskan bagaimana Higuain punya peranan penting dalam skemanya untuk Napoli. Hal yang membuat Sarri merindukan sosok seperti pemain berumur 30 tahun tersebtu di dalam timnya.
"Higuain adalah bagian dari mekanisme fantastis yang kami ciptakan, kami paham satu sama lain dengan baik. Sinkronisasi yang sempuna dan penyesalan mungkin akan tetap tertinggal pada kami," tambahnya.
"Saya sangat merindukan Higuain. Saya merindukannya karena dia akan terus mencetak gol hingga akhir hayatnya. Dia adalah mesin gol, jackpot secara sistematis dan otomatis," tutupnya.
Kini, Sarri menjabat sebagai pelatih Chelsea dan tengah dihadapkan dengan persoalan mandulnya dua strikernya, Alvaro Morata dan Olivier Giroud. Sedangkan Higuain tampak semakin tajam bersama AC Milan
No comments:
Post a Comment